Pengertian CSR (Coorporate Social Responsibility)
Dunia bisnis kini semakin merasakan pentingnya berbagi dan
memiliki kepedulian. Walaupun awalnya kerangka kepedulian ini banyak yang
merasakannya sebagai sebuah keterpaksaan. Namun kini tidak sedikit yang
menyadari ada sejumlah nilai posistif yang akan kembali ke perusahaan.
Kepedulian yang dilakukan perusahaan kini identik dengan istilah CSR (Corporate
Social Responsibility).
Seiring
dengan pesatnya perkembangan sektor dunia usaha sebagai akibat liberalisasi
ekonomi, berbagai kalangan swasta, organisasi masyarakat, dan dunia pendidikan
berupaya merumuskan dan mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam
hubungannya dengan masyarakat dan lingkungan.
Konsep
tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal 1970an, yang
secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktek yang berhubungan
dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum,
penghargaan masyarakat dan lingkungan; serta komitmen dunia usaha untuk
berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Corporate Social
Responsibility (CSR) tidak hanya merupakan kegiatan karikatif
perusahaan dan tidak terbatas hanya pada pemenuhan aturan hukum semata.
Phillip Kotler dan Nancy Lee dalam bukunya ”Corporate Social
Responsibility, Doing the Most Good for Your Company and Your Cause” (2005),
mengidentifikasi enam pilihan program bagi perusahaan untuk melakukan inisiatif
dan aktivitas yang berkaitan dengan berbagai masalah sosial sekaligus sebagai
wujud komitmen dari tanggung jawab sosial perusahaan. Keenam inisiatif sosial
yang bisa dieksekusi oleh perusahaan adalah :
1. Cause Promotions dalam bentuk memberikan kontribusi dana atau penggalangan dana untuk meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah sosial tertentu seperti, misalnya, bahaya narkotika.
2. Cause-Related Marketing bentuk kontribusi perusahaan dengan menyisihkan sepersekian persen dari pendapatan sebagai donasi bagi masalah sosial tertentu, untuk periode waktu tertentu atau produk tertentu.
1. Cause Promotions dalam bentuk memberikan kontribusi dana atau penggalangan dana untuk meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah sosial tertentu seperti, misalnya, bahaya narkotika.
2. Cause-Related Marketing bentuk kontribusi perusahaan dengan menyisihkan sepersekian persen dari pendapatan sebagai donasi bagi masalah sosial tertentu, untuk periode waktu tertentu atau produk tertentu.
3. Corporate Social Marketing disini perusahaan
membantu pengembangan maupun implementasi dari kampanye dengan fokus untuk
merubah perilaku tertentu yang mempunyai pengaruh negatif, seperti misalnya
kebiasaan berlalu lintas yang beradab.
4. Corporate Philantrophy adalah inisitiatif
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu aktivitas amal,
lebih sering dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai.
5. Community Volunteering dalam aktivitas ini perusahaan memberikan bantuan dan mendorong karyawan, serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu masyarakat setempat.
6. Socially Responsible Business Practices, ini adalah sebuah inisiatif dimana perusahaan mengadopsi dan melakukan praktik bisnis tertentu serta investasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan melindungi lingkungan.
5. Community Volunteering dalam aktivitas ini perusahaan memberikan bantuan dan mendorong karyawan, serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu masyarakat setempat.
6. Socially Responsible Business Practices, ini adalah sebuah inisiatif dimana perusahaan mengadopsi dan melakukan praktik bisnis tertentu serta investasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan melindungi lingkungan.
Manfaat CSR Bagi Corporate
Bila kita kelompokkan, sedikitnya ada empat manfaat CSR
terhadap perusahaan yaitu :
1. Brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa memberikan citra perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata publik yang pada gilirannya menciptakan customer loyalty. The Body Shop dan BP (dengan bendera “Beyond Petroleum”-nya), sering dianggap sebagai memiliki image unik terkait isu lingkungan.
1. Brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa memberikan citra perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata publik yang pada gilirannya menciptakan customer loyalty. The Body Shop dan BP (dengan bendera “Beyond Petroleum”-nya), sering dianggap sebagai memiliki image unik terkait isu lingkungan.
2. Human resources. Program CSR dapat membantu dalam
perekrutan karyawan baru, terutama yang memiliki kualifikasi tinggi. Saat
interview, calon karyawan yang memiliki pendidikan dan pengalaman tinggi sering
bertanya tentang CSR dan etika bisnis perusahaan, sebelum mereka memutuskan
menerima tawaran. Bagi staf lama, CSR juga dapat meningkatkan persepsi, reputasi
dan dedikasi dalam bekerja.
3. License to operate. Perusahaan yang menjalankan
CSR dapat mendorong pemerintah dan publik memberi ”ijin” atau ”restu” bisnis.
Karena dianggap telah memenuhi standar operasi dan kepedulian terhadap lingkungan
dan masyarakat luas.
4. Risk management. Manajemen resiko merupakan isu sentral
bagi setiap perusahaan. Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa
runtuh dalam sekejap oleh skandal korupsi, kecelakaan karyawan, atau kerusakan
lingkungan. Membangun budaya ”doing the right thing” berguna bagi perusahaan
dalam mengelola resiko-resiko bisnis.
Dalam prakteknya, tidak semua yang dianggap positif oleh sebuah perusahaan bisa dengan serta merta diadopsi oleh perusahaan lain, termasuk pula dalam hal keberhasilan pengelolaan CSR ini. Pengalaman sukses yang dianggap menguntungkan sebuah perusahaan harus benar-benar dicermati secara empiris, benarkah bisa juga berlaku universal. Karena lewat sejumlah peristiwa yang ada, ternyata bukti-bukti empiris yang ada menunjukan bahwa kesuksesan pengelolaan CSR juga ternyata ada pada kondisi-kondisi tertentu saja. Begitu ia di copy paste dalam kondisi yang berbeda, ternyata hasilnya pun bisa berbeda.
CSR yang dilakukan perusahaan dalam kenyataannya merupakan wujud berbagi kepedulian. Namun dalam implementasinya, sebuah perusahaan perlu dengan cermat memastikan bagaimana pola dan metode yang akan dilakukannya bisa sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Terutama dalam konteks ini bila menyangkut hal yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Sukses tidaknya pengelolaan CSR juga tergantung pada bagaimana komunikasi dan pendekatan pihak perusahaan dengan masyarakat penerima manfaat CSR.
CSR Perusahaan Sangat Bermanfaat Bagi Warga
Manfaat CSR antara lain masyarakat dapat mengembangkan diri dan usahanya sehingga sasaran untuk mencapai kesejahteraan tercapai.
Contoh Perusahaan yang
menerapkan CSR dan Tantangan yang dihadapi serta Strategi yang digunakan.
Menurut George Pohle dan Jeff Hittner dari IBM, terdapat tiga dinamika yang harus dipahami oleh perusahaan dalam keterlibatannya dengan CSR:
Information – From Visibility to Transparency
Supaya terjalin hubungan yang lebih baik dengan
konsumen maupun stakeholder, maka perusahaan harus mengadopsi teknologi maupun
praktek bisnis yang memungkinkan para stakeholder untuk memperoleh informasi
kapanpun dan dimanapun mereka berada, Misalnya, perusahaan perusahaan
infrastruktur memungkinkan pelanggan untuk berpindah sumber energi berdasarkan
ketersediaan sumber yang paling ramah lingkungan secara real time. Atau telepon
seluler yang dapat men-scan bar code produk supaya memunculkan informasi yang
diinginkan pengguna, mulai dari bahan-bahan hingga energi yang digunakan untuk
membuatnya.
Impact on Business – From Cost t Growth
Perusahaan memandang CSR sebagai biaya izin untuk
berbisnis di pasaran. Karena jika mereka gagal memenuhi regulasi lokal maupun
global, maka reputasi merek ataupun perusahaan jadi taruhannya. Namun, kini
perusahaan mulai memandang CSR sebagai sarana dalam menemukan ide produk baru,
diferensiasi, menekan biaya, mempercepat entry pasar, dan menempatkan mereka
dalam posisi yang lebih baik dalam talent wars.
Relationships – From Containment To Engagement
Salah satu cara untuk memenuhi ekspektasi
stakeholder adalah dengan menjalin hubungan secara kontinu. Misalnya, sebuah
bisnis global yang berusaha untuk memonitor kondisi kerja dan standar
lingkungan melalui supply chain di Asia Tenggara. Kemudian pada saat yang sama,
NGO juga berfokus pada meningkatkan HAM dan memastikan bahwa bisnis mematuhi
standar lingkungan masyarakat.
Meskipun perusahaan dan NGO kadang menjadi
oposisi, namun sesungguhnya melalui kolaborasi mereka sama-sama bisa mencapai
tujuannya. Bisnis dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki NGO untuk
memonitor, mengedukasi, serta meningkatkan operasi dari supplier. Sehingga
perusahaan dapat menekan biaya yang seharusnya terjadi. Sementara itu, NGO juga
mengambil manfaat karena mereka memperoleh akses serta memperoleh hasil lebih
mudah.
Misalnya, Marks & Spencer, setelah
serangkaian skandal makanan di Inggris yang membuat konsumen skeptis, mereka
meluncurkan kampanye “Behind The Label” yang memberikan edukasi kepada 16 juta
pelanggan mengenai semua yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan isu
lingkungan dan sosial. M&S juga bekerjasama dengan NGO Oxfam untuk
mengembangkan program dimana pelanggan bisa mendonasikan pakaiannya ke toko
amal Oxfam serta memperoleh diskon untuk membeli pakaian baru di M&S.
Mereka juga bekerjasama dengan para supplier untuk meningkatkan transparansi,
dimana daging yang digunakan bisa dilacak langsung kepada sapi mana yang
digunakan. Begitu pula dengan pakaian. Hasilnya, M&S berhasil memperbarui
mereknya lagi, dengan pendapatan menguat 10% dan laba naik 22% pada 2006 hingga
2007.
Contoh Perusahaan yang melakukan Penerapan CSR di Indonesia:
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Holcim Indonesia Tbk
Program pertanggungjawaban sosial perusahaan atau
biasa dikenal dengan CSR yang dilakukan PT Holcim Indonesia sudah semestinya
mendapatkan apresiasi yang selayaknya dari pemerintah, seperti pemberian
penghargaan PROPER EMAS oleh pemerintah terhadap perusahaan dengan kinerja
program CSR terbaik.
Penghargaan yang didapat PT Holcim Indonesia
nampaknya bukan tanpa alasan. Hal itu dapat diraih tentunya dikarenakan adanya peningkatan yang optimal dan signifikan atas
kepedulian sebuah perusahaan terhadap tanggung jawab sosial yang memang harus
di wujudkannya.
PT Holcim Indonesia dengan tingkat kepedulian
sosialnya yang tinggi begitu sangat memperhatikan kehidupan dalam bermasyarakat
serta kehidupan terhadap lingkungan sekitar. Seperti yang telah diulas dalam
media Antara News , bahwa ada
beberapa program riil yang telah diwujudkan PT Holcim Indonesia dalam
mengimplementasikan program CSR ini, diantaranya yaitu adalah program melek
huruf, lingkungan hidup berupa apotik hidup, pendidikan anak usia dini,
kesehatan untuk masyarakat lansia, pengembangan potensi ekonomi lokal melalui
home industri.
Tak ketinggalan pula kepedulian terhadap
lingkungan pun turut menjadi program realisasi seperti sistem manajemen
lingkungan melalui penerapan kebijakan mutu dan lingkungan. Diantaranya melalui
program penghematan energi untuk menurunkan pemakaian energi listrik dan energi
panas.
“Jika kita perhatikan secara seksama, dalam
konteks berbisnis dalam dunia usaha, program CSR memang sudah semestinya
menjadi sebuah keharusan suatu perusahaan dalam peran serta ikut memberikan
kontribusi penuh baik kepedulian kepada masyarakat luas maupun kepedulian
terhadap lingkungan. Dengan berjalannya program CSR tidak hanya di lingkup PT
Holcim Indonesia tetapi juga di seluruh perusahaan perusahaan,
khususnya perusahaan yang berorientasi bisnis, maka keharmonisan serta
keserasian berkehidupan antara sesama manusia dan juga kepada lingkungan akan
terjaga dengan baik.
Sebenarnya pula bahwa pengimplementasian program
CSR oleh suatu perusahaan merupakan wujud kontribusi nyata untuk turut membantu
mencapai apa yang menjadi cita-cita atau tujuan bangsa Indonesia ini, yakni
ikut serta dalam rangka mensejahterakan masyarakat, memelihara dan menjaga
serta melestarikan kehidupan lingkungan/alam bumi pertiwi.
Setidaknya dengan adanya penghargaan yang telah
didapat PT Holcim Indonesia atas peningkatan kinerja program CSR yang telah
direalisasikannya, hal ini bisa berimbas kepada perusahaan-perusahaan lain
untuk ikut terpacu, termotivasi untuk mewujudkan kepeduliannya, sehingga ketika
sebuah kepeduliaan itu telah terwujudkan maka dapat dikatakan bahwa perusahaan
tersebut telah menerapkan etika berbisnis yang baik dan patut dicontoh oleh
perusahaan/lembaga lainnya.”
Corporate Social Responsibility
Corporate Social
Responsibility adalah komitmen Pertamina sebagai asset nasional untuk turut
memajukan masyarakat Indonesia. Semangat pemberdayaan masyarakat yang telah
berlangsung seiring berdirinya perusahaan ini adalah komitmen untuk memberikan
nilai tambah lebih terhadap masyarakat Indonesia.
Program CSR diselaraskan dengan kebutuhan komunitas di sekitar wilayah operasi Pertamina, sebagai salah satu stakeholder penting, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara berkelanjutan. VISI CSR
Program CSR diselaraskan dengan kebutuhan komunitas di sekitar wilayah operasi Pertamina, sebagai salah satu stakeholder penting, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara berkelanjutan. VISI CSR
"Menuju Kehidupan Lebih
Baik..."
MISI CSR
- Melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang akan memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
- Melaksanakan tanggung jawab korporat dan kepedulian sosial untuk sebuah pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
TUJUAN CSR
- Secara Eksternal adalah membantu pemerintah Indonesia memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, melalui pelaksanaan program-program yang membantu pencapaian target pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs).
- Secara Internal adalah membangun hubungan yang harmonis dan kondusif dengan semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mendukung pencapaian tujuan korporasi terutama dalam membangun reputasi korporasi.
KRITERIA CSR PERTAMINA:
Dalam pengembangan CSR Pertamina telah disusun 5 Kriteria untuk mencapai efektifitas pelaksanaan CSR di seluruh wilayah operasi perusahaan. Kriteria tersebut mencakup kepentingan bersama antara pemerintah, komunitas dan perusahaan, yaitu:
- Bermanfaat
- Berkelanjutan
- Dekat wilayah operasi
- Publikasi
- Mendukung PROPER
AKTIVITAS CSR PERTAMINA
Pertamina melaksanakan Corporate
Social Responsibility Pertamina di seluruh wilayah operasi melalui 4 Strategic
Initiatives; yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan serta infrastuktur dan
peduli bencana. Prioritas penerima manfaat adalah komunitas terdekat sekitar
wilayah operasi, baik aktifitas hulu maupun hilir Pertamina di seluruh
Indonesia.
Ditjen Cipta Karya mendorong Perusahaan Nasional seperti Pertamina, Uniliver, Gudang Garam, Semen Gresik dan lainnya, untuk melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) secara nasional. Hal ini karena pelayanan perusahaan tersebut tidak hanya tingkat lokal tapi ke seluruh Indonesia.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar