Sabtu, 25 Desember 2010

KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

KOPERASI DALAM PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
1. PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK.

Pasar persaingan monopolistiK merupakan tipe pasar yang berada antara pasar persaingan dan pasar monopoli. Pasar ini terdiri atas beberapa pembeli danbeberapa penjual untuk beberapa barang yang sejenis, tetapi memiliki perbedaan dalam kualitas, bentuk dan mereknya. Setiap penjual saling bersaing, tetapi setiap penjual melakukan monopoli dalam mereknya.
Produk-produk pada pasar persaingan monopolistic adalah homogen atau sejenis,

antara lain sabun cuci, sabun mandi,minyak goring, air mineral, dan beras. Barang-barang semacam itu dibuat oleh beberapa pabrik dan pada dasarya masing-masing barang tersebut memiliki cap atau merek dagang sendiri-sendiri. Model persaingan monopolistic diperkenalkan tahun 1930 oleh beberapa ahli ekonomi neo klasik

Agar suatu koperasi yang beroperasi di pasar persaingan monopolistic mencapai kesuksesan, maka ia harus mampu memberikan tambahan pendapatan kepada anggotanya dan atau secara umum harus mampu memperbesar kemakmuran para anggotanya.

Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dapat diartikan sebagai pasar monopoli yang bersaing. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, pasar suatu produk dikatakan berada keadaan persaingan monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapat ciri-ciri persaingan dan ciri monopoli. Hal ini disebabkan produk-produk yang dijual dipasar tidaklah homogen, tetapi masing-masing mempunyai daya substitusi satu sama lainnya.


HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI

Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi Koperasi Produsen dan Koperasi Konsumen. Untuk memahami bagaimana hubungan kedua sisi ini ditinjau dari fungsi koperasi sebagai perusahaan yang melakukan transaksi bisnis dengan pasar, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen bergabung dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.

Hubungan Produsen dengan Pasar tanpa Koperasi

Hubungan produsen dengan pasar tanpa koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Misalnya Produsen (P) yang menghasilakn kakao akan menjual produksinya ke pasar (Konsumen C). Dalam hal ini Produsen P dan Konsumen C tidak terintegrasi atau tidak saling mengetahui dengan baik. Oleh karena itu, peran pedagang (T) adalah sangat strategis untuk menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak, seperti peraga dibawah ini.


Ciri-ciri Pasar Monopolistik :

Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah banyak, serta jenis produk yang beragam

Misalnya produk rokok, rokok diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap pengusaha satu sama lain bersaing secara tidak sempurna.

Produk yang ditawarkan tidak sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut. Disini, perusahaan-perusahaan terpacu untuk terikat dalam persaingan non-harga, misalnya melalui periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak mengetahuinya.

Ada produk substitusinya

Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk lain. Ada produk lain yang serupa yang dapat memberikan kepuasan yang sama.

Keluar atau masuk ke industri relative mudah

Harga produk tidak sama di semua pasar

Tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjual, karena penjual atau pengusaha dalam pasar ini adalah banyak sehingga konsumen yang harus menyesuaikan dalam hal “harga”.

Kesimpulan :
Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing. Tetapi persaingan tersebut tidak sempurna, karena produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal. Produk pengusaha yang mana yang akan menduduki tempat monopolistic, ditentukan oleh konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya. Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat tergantung kepada pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, semakin jauh jarak perbedaannya maka semakin cenderung ke arah bentuk pasar monopoli.

Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.


Referensi

http://www.scribd.com/doc/28375351/Koperasi-Dalam-Pasar-Persaingan-Monopolistik

http://ratihsukma.blogspot.com/2010/01/koperasi-dalam-pasar-persaingan.html

http://liasetianingsih.wordpress.com/2009/10/26/koperasi-ditinjau-dari-struktur-pasar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar